12/30/2014

Berakhir Syahid atau Khusnul Khotimah?

 

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ..

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. (QS. Al-Imron:185)

Datangnya kematian bagi setiap Makhluk-Nya adalah suatu hal yang pasti, terkadang saya berpikir banyak hal tentang kematian, tentang bagaimana rasanya mati, tentang nasib kehidupan seseorang setelah kematian dan tentang ujung kehidupan saya sendiri apakah berakhir di surga ataukah neraka. Apalagi ketika rehat dari kesibukan dunia lalu diingatkan dengan masa hidup manusia yang terbatas, ah saya benar benar merasa ada di titik terlemah ketika mengingat kematian.

Setiap orang pastilah tidak mau jika pada akhirnya harus menjadi penduduk neraka, lalu bagaimana caranya agar dapat menjemput surga? Jawaban pada umumnya adalah mengikuti perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Sanggupkah?, berat tentu untuk menjemput surga dengan cara seperti itu.Lalu adakah jalan ke surga dengan cara yang mudah?. Saya teringat penduduk Syam yang sedang berjuang melawan rezim zionis, betapa tidak jarangnya kita temukan beberapa dari mereka meninggal dengan tersenyum, melihat surgakah?, irinya saya dengan para syuhada tersebut.

hqdefaultimages (1)images (2)

Menjadi syahid mungkin menjadi salah satu jalan masuk surga, apa iya saya harus ikut berjihad ke bumi Syam untuk menjemput Surga saya? berjuang atas nama agamapun, tidak semudah yang dilihat, lalu harus bagaimana caranya agar mendapatkan gelar syuhada?

Merujuk pada hadits, dari Jabir bin Atik, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjenguk Abdullah bin Tsabit, ketika itu beliau sedang pingsan karena sakit. Di tengah-tengah itu, ada orang yang menyinggung masalah mati syahid. Lalu Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa yang kalian anggap sebagai mati syahid?”

Merekapun menjawab, ‘Orang yang mati di jalan Allah.’ Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan pengarahan,

الشَّهَادَةُ سَبْعٌ سِوَى الْقَتْلِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ: الْمَطْعُونُ شَهِيدٌ، وَالْغَرِقُ شَهِيدٌ، وَصَاحِبُ ذَاتِ الْجَنْبِ شَهِيدٌ، وَالْمَبْطُونُ شَهِيدٌ، وَصَاحِبُ الْحَرِيقِ شَهِيدٌ، وَالَّذِي يَمُوتُ تَحْتَ الْهَدْمِ شَهِيدٌ، وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيدٌ

Mati syahid ada 7 selain yang terbunuh di jalan Allah: Orang yang mati karena thaun1, syahid. Orang yang mati tenggelam, syahid. Orang yang mati karena ada luka parah di dalam perutnya, syahid. Orang yang mati sakit perut, syahid. Orang yang mati terbakar, syahid. Orang yang mati karena tertimpa benda keras, syahid. Dan wanita yang mati, sementara ada janin dalam kandungannya.” (HR. Abu Daud 3111 dan dishahihkan al-Albani).

Setelah membaca hadist itu saya jadi bersyukur tidak bisa berenang, mungkin saya berpeluang untuk menjadi syuhada dengan jalan itu *asal tidak sengaja meninggal menenggelamkan diri aja, mati konyol jadinya. Sebagai seorang perempuan saya pikir ada satu cara untuk bisa menjadi syuhada tanpa berjihad seperti yang disebutkan  di atas,

“………Dan wanita yang mati, sementara ada janin dalam kandungannya”

bagaimana dengan wanita yang meninggal karena melahirkan?

dalam  HR. Ahmad dalam musnadnya 15998, Syaikh Syuaib Al-Arnauth menilai hadis ini: Shahih li Ghairih2, Rasulullah SAW bersabda:

، القتل في سبيل الله عز وجل شهادة ، والطاعون شهادة ، والغرق شهادة ، والبطن شهادة ، والنفساء يجرها ولدها بسرره إلى الجنة

Orang yang mati berjihad di jalan Allah, syahid, orang yang mati karena Tha’un, syahid. Orang yang mati tenggelam, syahid. Orang yang mati karena sakit perut, syahid. Dan wanita yang mati karena nifas, dia akan ditarik oleh anaknya menuju surga dengan tali pusarnya

Ok, mungkin saya harus berdoa mulai dari sekarang agar saya diwafatkan saat sedang melahirkan, agar menjadi syuhada juga Smile. Sebelum itu ada baiknya saya bertanya ke calon suami apakah boleh saya berdoa yang demikian, bukan tanpa pikir panjang, ketika menikah nanti dan berdoa seperti itu, saya tau ada resiko yang harus ditanggung keluarga terlebih lagi suami dan anak-anak, kehilangan sosok istri dan ibu yang menjaga mereka nanti.

Aku : Hubby, aku boleh gak berdoa sesuatu, aku sempet mikir mau berdoa biar meninggal pas aku lagi ngelahirin, khan termasuk syahid meninggalnya, boleh gak Hubby?

Hubby: Gak Boleh, mati itu urusan Allah. Kita g boleh minta meninggal pas ngelahirin, kecuali berdoa semoga meninggalnya khusnul khotimah.

Lalu terdiam setelah membaca sms itu. Ah iya satu hal yang saya lupakan, Hanya Allah yang  berhak menentukan bagaimana takdir seseorang, setiap orang sudah memiliki takdirnya masing-masing,apakah ditakdirkan menjadi syuhada, atau ditakdirkan menjadi yangg lain.  bagaimanapun cara meninggalnya, tak harus menjadi syahuda ketika mengharap surga, berdoalah meninggal dalam keadaan khusnul khotimah.

Allah Ta’ala berfirman tentang orang yang diwafatkan dalam keadaan baik dan termasuk orang-orang berbahagia:

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam Keadaan baik oleh Para Malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum, masuklah kamu ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". (QS. An-Nahl: 32).

Lalu bagaimanakah agar meninggal khusnul Khotimah? Berdoa pada Allah agar Allah menurunkan taufik dan rahmatnya pada kita agar disegerakan berbuat baik terlebih ketika  dekat dengan ajal.

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إذا أراد الله بعبد خيرا استعمله فقيل كيف يستعمله يا رسول الله ؟ قال يوفقه لعمل صالح قبل الموت

“Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, maka Allah akan mempekerjakannya. Para sahabat bertanya: Bagaimana Allah akan mempekerjakannya?.Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Allah akan memberikan taufik kepadanya untuk beramal shalih sebelum ia meninggal dunia”. (HR. Ahmad (12036) dan Thirmidzi (2142) dan dishohihkan oleh Al-Hakim, Dhiya' Al-Maqdisi, Al-Arna'ut dan Al-Albani).

Mari bersama sama terus berdoa meminta pada-Nya semoga kita menjadi ahli surga diiringi pula dengan berusaha berproses menjadi hamba-Nya yang baik. Wallahu a’lam bisshawab.

1. Wabah penyakit

2. Hadis yang sahihnya kerana diperkuat dengan keterangan lain

Sumber:

http://www.konsultasisyariah.com/wanita-yang-mati-karena-melahirkan-syahid/

http://muslimafiyah.com/meninggal-karena-operasi-caesar-termasuk-syahid-melahirkan-bagi-wanita.html

http://abuutsman.blogspot.com/2013/09/semoga-kita-meninggal-dalam-keadaan_6927.html

12/22/2014

FARE'UNWELL'

Sesuai prosedur, setelah lulus dari sekolah kedinasan resiko harus didistribusikan ke penjuru Indonesia untuk mengabdi. Tibalah saatnya setelah 1 tahun terkatung-katung (eh enggak ding, itu khan periode yang lalu) sempat libur dan magang di kantor pusat, bulan oktober 2014 diumumkan jika tanggal pemberangkatan ke daerah serentak tanggal 18 november 2014.  Bulan Oktober-November adalah waktu waktu penuh dengan kegiatan yang berbeda dengan bulan bulan sebelumnya. Tiba-Tiba saja bulan tersebut sibuk menguras isi kamar kos, dan sibuk berburu kardus-kardus besar ( yang satu ini mulai dari mendatangi supermarket lalu menanyakan ke petugas supermarket “Mas ada kardus besar nggak?....yang ini boleh diambil nggak mas?....” dan beli di pasar jatinegara), sibuk mencari jasa pengiriman barang yang murah dan yang terakhir sibuk memikirkan konsep acara perpisahan dengan banyak teman di Jakarta. 
 
 
Acara perpisahan kali ini  hampir mirip dengan acara arisan ibu ibu sosialita, jika dijumlah kurang lebih ada 8 acara, mulai dari acara perpisahan kelas, perpisahan kosan, perpisahan teman-teman magang se-direktorat, perpisahan dengan adek tingkat, perpisahan sohib, perpisahan subdit, dll. dari seabrek acara perpisahan, sayangnya kebanyakan hanya makan-makan di resto, sempat terpikir mengadakan pajamas party tapi akhirnya gagal juga. Beneran udah mirip wanita karir, cari waktu kosong masing-masing aja susah bener. Dari serentetan acara perpisahan yang paling menginspirasi adalah acara perpisahan dengan teman-teman magang direktorat distribusi dengan direktur, karena pada acara itu Ibu Titik Kanti, direktur distribusi memberikan banyak nasehat untuk tetap semangat belajar dan bekerja.
IMG-20141115-WA0020
perpisahan magangers distribusi dan direktur distribusi
 
Dan yang paling manis adalah perpisahan dengan adek-adek Oryza Sativa featuring kakak kakak Ungu. I'll miss you so much girls, beneran deh semenjak punya adek adek kos baru dari Oryza Sativa berasa lebih berwarna, iya khan kak anisa, kak deka, kak nina? :) tapi sekarang udah harus berpisah jarak, jadi kehilangan momen kuliner bareng, hikzzz. Yang paling seru setelah makan makan di Bebek Kaleyo yang sebenarnya merupakan acara traktiran ulang taun kak ica, fifi dan andisi sekalian merangkap perpisahan adalah acara foto bareng di kosan (sebenarnya mau ke studio foto, tapi...tapi terkendala budget dan waktu, tapi seru banget kok). Take care girls, kiss and hug for all of you :)
 
 
Selanjutnya yang paling berkesan perpisahan keluarga besar kos ungu sekaligus perayaan wisuda adek tingkat 4 kos ungu Party smile
 
Selain makan makan sempet foto bareng sekosan di depan air mancur BPS RI yang melegenda dengan tanda sigmanya pada hari senin tanggal 17 november 2014 (tepat H-1 sebelum keberangkatan). Foto di tempat ini harus antri soalnya semua anak magang menargetkan foto bareng bareng di tempat ini sebelum penempatan. Dari awal berangkat magang pas hari senin itu sengaja pake baju abu abu, dandan cantik, karena hari itu hari berfoto dan berpamitan ria.IMG-20141117-WA0037
 
 
Yang terakhir perpisahan dengan keluarga besar subdirektorat Perdagangan Dalam Negeri (ruangan tempat magang) di rumah makan *lupa namanya di Tangerang (yang ini juga g nyimpen fotonya, nanti di update deh pembaca). Terima kasih Bapak, Ibu, Mas, Mbak, Kakak di PDN atas traktiran dan kado yang diberikan, alhamdulillah dapet baju batik, kebetulan banget stok baju batik menipis, padahal di kantor baru harus pake batik hari rabu-kamis.Terima kasih juga kado dari Kak Dian, emergency lamp, ini sangat berguna sekali di daerah terutama kalo mau trekking (cie…cie yang penempatan NTT banyak spot trekking). Untuk kado dari kami anak magang, kami memberikan bingkisan sendok garpu untuk digunakan di ruangan, berhubung menipisnya jumlah sendok garpu di ruangan, semoga berguna. Sampai jumpa lagi ya Smile
 
IMG-20141118-WA0001IMG-20141118-WA0003
 
 

Allah terima kasih atas anugrah yang kau berikan, lima tahun yang indah, orang-orang yang baik yang Kau takdirkan mengisi hari hari di perantauan, dan terima kasih atas segala pelajaran yang Kau sisipkan di setiap kejadian yang Kau hadirkan selama ini. Terima Kasih Ya Rabb. Jagalah mereka Ya Allah, sahabat, saudara, dan teman teman hamba, jagalah mereka di tempat mereka yang baru, berkahilah kehidupannya, dan pertemukan kami kembali Ya Allah dalam keadaan yang lebih baik. Pertemukan kami di Surga-Mu nanti.
 

11/26/2014

Gema Juang

Prolog : Hari kedua bertugas di kantor baru harus penasaran  sama pelajaran tingkat tiga jaman kuliah dulu, alhasil harus obrak-abrik berkas-berkas lama di email. Berurusan dengan masa lalu selalu saja ada rasa terharu dan malu karena diingatkan dengan kenangan-kenangan lama. Kali inipun saya juga tersenyum- senyum sendiri membongkar berkas-berkas di email, agak tidak percaya dengan tugas-tugas kuliah  setumpuk yang berhasil saya selesaikan, yang lebih mengejutkan lagi saya menemukan berkas puisi amatiran yang saya coba-coba kirimkan ke media, siapa tahu saja dimuat. Yah namanya juga amatir, jelas saja tidak dimuat. Well, it's okay, saya toh tidak terlalu peduli penilaian orang, yang penting khan sudah berusaha mencoba. daripada dianggurin, mending puisi ini dipajang di-blog sendiri, siapa tahu ada yang juga senyum senyum geli sendiri membaca puisi amatiran saya :)

Puisi ini dikhususkan untuk saya yang baru saja pindah tugas ke daerah tertinggal (menurut saya sih), selamat berjuang, suatu hari nanti akan ada cerita yang akan kau lahirkan di tempat rantau yang baru.



Gema Juang

Tak ada rumput
Tak ada ilama
mendung, tiba-tiba berkabut
Tanah basah di sekitar pohon mahoni
Tak bisa dibedakan dengan lumpur
Biarkan saja…biarkan kering
Jalan menapak, mendaki
di kiri-kanan jamur barat menyapa
Kemudian pohon jarak memamerkan getahnya
Jalan saja, terus..terus…fokuskan ke ujung
Ada cahaya hitam??
Terus saja, jangan lihat ke belakang
Bekas-bekas jejak langkahmu diikuti harimau kini
Ada gemercik sungai yang kau dengar
Tak usah lena
Teruskan kalau perlu berlari
Bukan bidadari atau surga
Sesuatu yang lebih indah menunggumu di ujung.

9/08/2014

Referensi untuk Menghafal Ayat-Ayat Mutasyabihat


Salah satu kesulitan yang ditemui  dalam proses menghafal Al-Quran Al-Karim adalah menghafalkan ayat-ayat yang memiliki kesamaan atau kemiripan lafadz, sehingga saat menghafal maupun murojaah menyebabkan tertukarnya ayat yang satu dengan ayat yang lain.  Ini juga hal yang saya alami saat  awal belajar menghafal juz 30. Sangat susah rasanya menghafal ayat ayat pendek yang hampir mirip satu sama lain, terlebih lagi ayat tersebut muncul lagi di surat yang lain.

Setelah membaca buku motivasi menghafal Al-Quran  karya  Yahya Abdul Fattah Az-Zawawi (Al-Hafizh) Yang berjudul  "Revolusi Menghafal Al-Qur’an. Cara Menghafal, Kuat Hafalan dan Terjaga Seumur Hidup"(1) 

dimana buku tersebut merupakan buku yang merupakan hasil riset penulisnya mengajar Al-Qur'an selama 40 tahun, saya menjadi tahu bagaimana langkah langkah menghafal Al-Quran, mulai dari apa keutamaan menjadi penghafal Al-Qur'an hingga permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh penghafal Qur'an. Di dalam buku ini terdapat satu bab khusus mengenai ayat-ayat mutasyabihat. Ternyata terdapat 2000 ayat dalam Al-Quran yang sama dari segi lafadzhnya (berarti kurang lebih hampir sepertiga dari jumlah ayat Al-Qur'an). Ayat ayat yang mirip dari segi lafadzh tersebut disebut dengan ayat mutasyabihat.

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang... (QS: Az-Zumar-23)

Contoh ayat Mutasyabihat dapat dilihat di contoh ayat mutasyabihat

ayat ayat mutasyabihat sebenarnya memberikan kemudahan bagi penghafal Qur'an karena hampir sepertiga ayat di Al-Qur'an hampir sama dari segi lafadzh, sehingga ayat yang dihafalkan lebih mudah karena berulang-ulang. Namun di sisi lain hal tersebut juga menjadi tantangan bagi penghafal Qura'n saat menyetor ataupun murojaah, karena bisa jadi terjadi kesimpangsiuran atau terhenti untuk mengingat ayat selanjutnya. Untuk memudahkan masalah tersebut yahya Abdul Fattah Az-Zawawi (Al-Hafizh)  menyusun satu buku lagi yang berjudul "Dalil Al-Huffadz fi Mutasyabih Al-Lahfz" yang berisi kumpulan ayat-ayat Mutasyabihat disertai tanda-tandanya. Buku ini diharapkan penulisnya dapat membantu menguatkan hafal ayat-ayat Mutasyabihat. 

Saya sudah berusaha mencari buku ini , karena saya yakin buku ini nantinya sangat berguna bagi proses menghafal saya. Saya mencari di  toko-toko buku online dalam negeri sama seperti sebelumnya saya mencari buku beliau Revolusi Menghafal Al-Qur’an. Tapi saya tidak menemukan sama sekali ada yang menjual buku Dalil Al-Huffadz fi Mutasyabih Al-Lahfz. Ketika mencari versi e booknya barulah saya menemukannya.Hm....saya tau, mungkin buku ini belum diterjemahkan di dalam negeri sehingga memang tidak ada yang menjual buku ini di dalam negeri. Sayangnya, bagi orang awam seperti saya yang sama sekali tidak tahu tentang bahasa Arab buku ini sangat susah dimengerti, e-book yang saya temukan ditulis dengan menggunakan tulisan dan bahasa arab, untuk mempelajarinya saya terpaksa meraba-raba isi dalam buku tersebut. Bahkan untuk mencarinya di google pun tidak ditemukan hasilnya bila ditulis dalam tulisan latin, harus dalam tulisan Arab.  Berikut e -book dapat diunduh di Dalil Al Huffadz Al Mutasyabih Al Lahfz

saya berharap jika ada seseorang yang paham bahasa arab membaca tulisan ini atau penerjemah buku beliau sebelumnya dapat berbaik hati menerjemahkan buku tersebut, sehingga buku tersebut memudahkan menghafal Al-Qur'an.

(1) diterjemahkan dari buku  yang berjudul 'Khairu Mu'in Fi Hifzhi Al Quran Al Karim


8/18/2014

syukron ya Ummi :)

Alkisah, pagi ini menimbang-nimbang mau pindah kos, ke kos yang jauh lebih bagus, lingkungannya lebih bersih,  fasilitas yang lebih lengkap tv 31 inch, kulkas, dapur (aaa....dapur dan kulkas, selama ini jarang mengolah ketrampilan masak memasak karena di kos yang sekarang g ada faisilitas itu, hikz...hikz) dan  jauh lebih murah (ini juga poin penting, dengan haga yang jauh lebih murah tapi fasilitas lebih lengkap, siapa yang tidak berminat?). Tapi dasar aku yang masih berpikiran sempit, hanya liat dari sisi positifnya  lupa sama satu hal yang penting. Setelah menceritakan ke ibu sekalian meminta doa restu dan pendapat akan pindah kos, ibu langsung ngingetin sesuatu, "jangan ah, ada anjingnya, nanti kalo kamu berdoa g dikabulkan gimana?. Yups, ibu kos tersebut non islam dan punya anjing peliharaan.

Rasulullah bersabda: “Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan juga tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat gambar(patung).” (H.R. Bukhari, Muslim, Ahmad. Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah)

menurut para ulama tidak ada masalah apabila memelihara anjing untuk manfaat-manfaat ril seperti menjaga rumah-rumah, untuk keperluan berburu atau untuk keperluan-keperluan baru seperti melacak bahan-bahan peledak, NARKOBA dan juga operasi-operasi SAR ketika terjadi  bencana-bencana alam. Namun apabila semata-mata untuk bersenang-senang menyalurkan hobi tanpa manfaat yang berarti maka perbuatan ini akan menyebabkan sebagian ibadah tidak diterima.
*peluk ibu :)

sumber :  http://kerajaandomba.wordpress.com/category/hadist-shahih/

5/08/2014

Lagi Haid, tapi gak mau jauh dari Al-Qur'an....nah

Sudah menjadi fitrah bagi wanita setiap bulannya kedatangan 'tamu' penting. Nah 'tamu' penting yang bernama haid ini terkadang dipandang negatif karena jika dia datang karena beberapa amalan ibadah haram hukumnya jika dilakukan pada saat haidh, antara lain sholat, puasa, jima' dan thawaf. bagaimana dengan interaksi dengan Al-Qur'an saat haidh?, apakah haram hukumnya?. 

Sebenarnya masalah ini merupakan masalah khilafiyah di kalangan para imam dan para ulama. Sebagian kecil dari mereka mengharamkan membaca Al-Qur'an bagi muslimah yang sedang haidh. Namun Jumhur ulama berpendapat bahwa muslimah yang sedang haid boleh membaca Al-Qur'an. 


Hukum asal membaca Al-Qur'an sendiri  adalah dibolehkan asal tetap menjaga adab dan kesucian untuk memuliakan Al-Qur'an.

      Allah Ta’ala berfirman:

   “Sesungguhnya Al-Qur'an itu adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang       terpelihara (Lauhul Mahfudz), tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang         disucikan,” (Al-Waqi’ah: 77-79).

    Dan Rasulullah beersabda:

   “Janganlah kamu menyentuh Al-Qur'an kecuali kamu dalam keadaan suci dari            hadats,” (HR Ad-Daruquthni: 1/23, hadist shahih).

Adapun dijelaskan dalam satu riwayat bahwa Rasulullah tidak membaca Al-Quran dalam keadaan junub  

    Dijelaskan dalam satu riwayat. Dari Ali, ia berkata, “Rasulullah SAW selalu       membacakan Al-Qur'an kepada kami dalam segala keadaan selama beliau tidak         dalam keadaan junub.” (HR Tirmizi dan Ahmad). 

    Dalam riwayat lain disebutkan, “dari Ali ra bahwa tidak ada yang menghalangi     Rasulullah SAW dari membaca Al-Qur'an, kecuali beliau dalam keadaan junub.”       (HR Ahmad, Ibnu Majah, Abu Daud, al-Nasa’i, al-Hakim, dan Ibnu Hibban).

     Hadits lain dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu,

أنه لا يحجزه شيء عن القرأءة إلا الجنابة

     “Bahwasanya tidak ada suatu pun yang menghalanginya dari membaca Al-Qur'an        kecuali junub.”(HR. Ibnu Majah No. 594)

namun tidak ditemukan dalil kuat yang melarang muslimah yang sedang haid membaca Al-Qur'an (dalil-dalil yang merujuk permasalahan mengharamkan membaca Al-Qur'an pada saat haid kebanyakan dhaif dan lemah). Menganalogikan haid dengan junub juga adalah suatu analogi yang jauh ( qiyas ma’a al-fariq) karena seorang yang sedang junub bisa dengan segera menghilangkan junubnya dengan segera mandi dan ia harus melakukan itu agar bisa menunaikan shalat sedangkan wanita yang se dang haid harus menunggu sampai haidnya berhenti terlebih dulu yang terkadang memakan waktu berhari-hari. Melarang muslimah yang sedang haid untuk membaca Al-Qur'an  akan menghalangi mereka mendapatkan pahala tilawah Alquran dalam jangka waktu yang lama dan mungkin juga akan menyebabkan mereka lupa akan hafalan Alquran. hal tersebut berlaku jika  perlu membaca Alquran untuk belajar dan mengajar.

    Bahkan, Ibnu Taimiyyah dan sebagian ulama Mazhab Maliki berpendapat bahwa         wanita yang sedang haid boleh menyentuh mushaf Al-Qur'an jika dalam keadaan       mendesak, seperti untuk menghafal agar tidak lupa atau untuk belajar dan         mengajar. 

   Ulama  Al Lajnah Ad Daimah lil Ifta' berkata :' Bagi wanita haid boleh membaca    Al-Qur'an dengan hafalan tanpa memegang mushaf secara langsung, dikarenakan      ada sebaba yang mengharuskan untuk membaca agar tidak lupa dengan hafalannya"    (Fatwa Al Lajnah Ad Daimah: 4/232)

   Syikh bin Baz Rahimahulloh berkata: "bagi wanita haid dan nifas boleh membaca    Al-Qur'an dengan hadfalan, karena jangka waktu keduanya lama (dikhawatirkan      lupa), dan sedangkan diqiyaskan dengan junub itu kurang tepat, maka dari itu      bagi seorang murid tidak mengapa membaca Al-Qur'an, begitu juga pengajar          ketika ujian maupun tidak. Membaca hafalan tanpa memegang mushaf, tetapi jika    mengharuskan keduanya memegang mushaf maka tidak mengapa dengan syarat            menyentuhnya dengan alas" (majmu' fatawa ibn baz: 6/360).

   Syaikh ibn utsaimin rahimahulloh berkata: "bagi wanita haid dibolehkan membaca    Al-Qur'an baik dengan tafsir maupun bukan tafsir jika dikhawatirkan hafalannya    lupa. Jika membaca dengan tafsir tidak disyaratkan dalam keadaan suci, tapi      jika mmebacanya bukan dengan tafsir (mushaf) maka hendaklah antara dia dan        mushaf ada alas (pembatas) seperti sapu tangan, sarung tangan atau sejenisnya,    karena wanita yang sedang haid dan begitu juga orang yang belum suci tidak        diperbolehkan baginya menyentuh mushaf" (fatwa nuur 'ala Ad darb, Ibn            'Utsaimin 27/1/123)


Berdasarkan hal itu maka dibolehkan bagi murid yang sedang haid untuk menghafal Al-Qur'an meskipun ia dalam keadaan haid karena ini adalah keadaan yang mendesak. Namun, untuk keluar dari perbedaan pendapat ulama maka sebaiknya  tidak menyentuh mushaf atau  jika menyentuh harus ada penghalang sehingga ia tidak menyentuh mushaf itu secara langsung. 


Sumber :

http://muhammadsurya.wordpress.com/2008/07/29/wanita-haid-atau-orang-junub-membaca-al-quran/

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/fatwa/13/01/23/mh2fy9-menghafal-alquran-ketika-haid-bolehkah

http://www.nurulhikmahciputat.com/2013/12/bolehkah-wanita-haidh-membaca-al-quran.html#comments

http://www.ustadzfarid.com/2011/08/apakah-orang-berhadast-boleh-membaca-al.html