Langit sore tampak membiru bening ditemani riuh angin yang lembut menyambut senja yang akan menguning sebentar lagi. tampak Venus terlihat samar-samar di atas langit, mungkin banyak orang akan menganggap Venus sore sebagai bulan yang akan menggantikan matahari mengawal berlalunya waktu, tapi gadis yang kini duduk di ayunan itu tahu benar bahwa benda angkasa yang dilihatnya setiap sore itu bukan bulan. Ya, Sore hari setelah bada’ ashar menjadi hal yang paling indah bagi zuhra untuk menikmati indahnya alam. Sore menjadi pelepas rindunya dengan almarhum papanya.
“Zuhra, kau tau kenapa papa memberimu nama zuhra?, Karena papa tau Zuhra sayang, kau akan tumbuh menjadi gadis cantik seindah venus yang selalu ada di sore hari. Venus melambangkankan kecantikan wanita. Betapa sempurnanya ia diturunkan bersama para malaikat petang yang akan menggantikan tugas malaikat sebelumnya yang telah menyertai detik-detik waktu dari petang hingga petang lagi.Sempatkanlah berdoa saat sore sayang, karena doamu akan diamini oleh dua masa malaikat dalam pergantian tugasnya. Sungguh zuhra sayang, jangan pernah lalaikan soremu hingga matahari pergi.”
===============================================
Zuhra kembali mengingat kata-kata itu, papanya selalu menyelipkan sepenggal cerita tentang sore saat mereka, zuhra, mama, dan papa menghabiskan hari sebelum makan malam tiba. Saat zuhra berusia sepuluh tahun, pertama kali zuhra mendengar cerita itu, ia hanya sekedar mendengarkan hal itu tanpa ada makna yang ia tahu. Tapi setelah almarhum papanya meninggal dunia dua tahun yang lalu, tepat saat umur zuhra lima belas tahun, barulah ia mencari tahu arti cerita sore papanya. Air matanya tak mampu membendung emosi dibalik cerita sore papanya. Ia tahu mengapa zuhra dan venus itu berhubungan, karena zuhra yang berasal dari bahasa arab berarti venus. Zuhra juga tahu mengapa sore menjadi waktu pilihan papanya, karena sore adalah waktu yang papanya sisihkan untuk mama dan zuhra di sela-sela sepanjang harinya selepas sibuk bekerja. Tentang berdoa di waktu sore serta pesan jangan lalaikan soremu, zuhra mengetahui dari guru mengajinya bahwa memang saat sore sebaiknya diisi dengan ibadah-ibadah yang baik, seperti tilawah qu’ran atau berdzikir. Karena pada waktu itu amalan baik kita diliahat oleh dua masa malaikat yang bergantian tugas di pergantian hari dalam waktu islam.
Zuhra selalu duduk di ayunan dekat kolam renang tanpa langit-langit di area rumahnya sambil memandang bebas warna sore. “Zuhra rindu Papa”ucapnya sambil memandang langit, berharap ruh papanya merasakan apa yang dirasakan zuhra saat ini.”Zuhra kesepian, Pa…,Zuhra mau Mama, Papa dan zuhra berkumpul seperti dulu, setidaknya jika Papa tetap memilih bersama Allah di sana titipkan doa Zuhra pada Allah Pa, Zuhra mau mama yang dulu, Zuhra serasa tak hanya kehilangan Papa saja di hari kematian Papa, tapi mama yang diulu sayang zuhra juga hilang” air matanya kini mengucur deras bak gerimis sore yang memilukan.
Zuhra memiliki masa kecil yang bahagia dulu, menjadi anak semata wayang yang mendapatkan berlebih perhatian membuatnya tumbuh menjadi gadis kecil yang ceria. Ditambah lagi pekerjaan papanya yang tersohor sebagai pengusaha muda sukses seantero negeri yang konon harta kekayaannya tak habis dimakan tujuh keturunan membuat keluarga kecil ini seakan menjadi keluarga yang sempurna di dunia. Tapi walaupun begitu, mama dan papa zuhra tak pernah mengajarinya hidup manja dan bermewah-mewah, prinsip hidup papa saat membangun bisnisnya dari nol hingga sekarang mengajarinya tentang pembangunan akhlak yang bijak yang diwariskan pada zuhra.
Tetapi tiga tahun yang lalu, kanker otak papa yang telah diketahui telah memasuki stadium akhir mambuyarkan kisah sempurna di keluarga itu. Penyakit itu terlambat diketahui sehingga sekitar sebulan setelah divonis menderita penyakit itu, papa wafat meninggalkan mama dan zuhra sendirian. Sungguh pada saat itu seluruh keluarga terpukul dan tak percaya, di sana-sini banyak orang dan media membicarakan kematian papa dan menyayangkan hal itu. Bagaimana bisa keluarga yang sempurna itu harus terenggut kegahagiaannya oleh maut. Hidup memang tak pernah mengijinkan seiap makhluk-Nya terlihat sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan. Puluhan karangan bunga bela sungkawa serta ratusan orang yang hendak datang tau’ziyah tak dapat mengurangi kesedihan mama dan zuhra kala itu. Isak tangis, dan raungan kehilangan terdengar sepanjang hari, bahkan sepanjang minggu. Yang paling terlihat jelas dan terpukul dari peristiwa itu adalah mama, bagaimana tidak belahan jiwanya yang hampir delapan belas tahun bersamanya, telah melewati suka dan duka rumah tangga, saling mendukung saat ujian datang pergi begitu saja. Terlihat betul besar cinta mama kepada papa yang tak terhingga. Sehari, dua hari…sebulan, dua bulan mama masih saja belum bisa mengikhlaskan kepergian papa. Tapi toh, kesedihan memang tak boleh dibiarkan berlarut-larut, setelah tiga bulan kematian papa, mama memutuskan untuk meneruskan bisnis papa yang telah lama terbengkalai, sehingga selama tiga bulan itu keuntungan bisnis papa mengalami penurunan. Dengan dibantu relasi bisnis dan sanak saudara mama belajar sedikit demi sedikit menjalankan bisnis papa.
Awalnya zuhra sangat senang saat mama memutuskan untuk menjadi wanita karir, menururtnya kesibukan baru mama dapat mengalihkan energi dan emosi mama menjadi hal yang positif, sehingga mama bisa mengikhlaskan kepergian papa. Tapi lama kelamaan zuhra sendiri yang merasa ada yang tak cocok pada mama dan kesibukan barunya. Sejak berkarir ,Jangankan membuat makan pagi, mama jarang sekali menemani zuhra sarapan di meja makan setiap pagi. Mama juga tak pernah menanyakan kabar zuhra dan memberi kesempatan zuhra untuk bercerita tentang sekolahnya, dan hal-hal apa saja yang telah dilaluinya sepanjang hari. Mama selalu menghabiskan harinya di kantor hingga petang dan baru pulang ketika zuhra telah terlelap tidur. Saat weekend mama juga lebih memilih bekerja di kantor atau pergi ke luar rumah sekedar berkumpul dengan teman-temannya sesama wanita karir atau pergi ke mall untuk berbelanja atau ke salon. Saat ulang tahun zuhra ke -16 pun mama hanya mencium pipi zuhra sambil terburu-buru berangkat kerja seraya berkata pada zuhra untuk membeli sendiri kado yang diinginkan zuhra karena mama sangat sibuk dan tak ada waktu untuk membeli. Zuhra sungguh muak dengan semua ini, hingga kini enam bulan sebelum usianya bertambah satu tahun lagi tingkah-laku mama semakin aneh. mungkin hanya seminggu sekali zuhra bertemu dengan mamanya tanpa tegur sapa hanya senyuman kecil dari mama yang terasa hambar.
Zuhra pernah protes atas sikap mama selama ini, bukan dalam percakapan lisan, karena mamanya selalu mengelak dan tak punya waktu untuk sekedar ngobrol sebentar saja walau hanya sepuluh menit. Jadi zuhra memutuskan untuk menulisnya di atas kertas dan memberikannya pada mamanya saat ada kesempatan keduanya bertemu. Ia telah berpesan kepada mamanya untuk membaca surat zuhra, karena isinya sangat penting dan mama memang berjanji akan membaca surat zuhra pada saat itu. Entah sudah dibaca mama atau belum yang zuhra tahu hingga saat ini tak ada respon dari mama.
Sore ini benar-benar sore yang lain bagi zuhra, ia sekarang tahu jawabannya mengapa mama mengacuhkan zuhra selama ini. Hal ini bermula dari surat perjanjian yang ditandatangani mama dengan seorang wanita bernama Radella Didrika sekitar enam belas tahun yang lalu yang ditemukan zuhra saat hendak mencari album foto masa kecilnya yang memang terletak di bawah dokumen penting keluarga. Surat berbahasa inggris itu menarik perhatian zuhra karena nama dua perempuan yang sama sekali asing bagi zuhra, jika itu nama relasi bisnis keluarga, mengapa dokumen itu berada di hanging folder dokumen keluarga Zuhra, dan mengapa pula mama yang menandatangani bukan papa.Ya selain ada nama Radella Didrika terdapat nama elfrida berne, surat itu terbaca oleh zuhra dan zuhra mengetahui bahwa isinya adalah tentang persetujuan adopsi anak perempuan yang bernama elfrida berne yang merupakan anak dari Radella Didrika.
Darah zuhra seakan berhenti mengalir, anak perempuan?, enam belas tahun yang lalu?,zuhra benar-benar serasa pusing, setengah tek perscaya jika kemungkinan terburuknya adalah dia adalah anak perempuan itu. Tapi, zuhra pernah melihat langsung akta kelahirannya, di sana tertulis jelas bahwa ia adalah anak dari mama dan papa. dilihatnya lagi surat yang sekarang ada di tangannya, tanggal lahir anak itu, sama dengan tanggal lahir zuhra. Ah, Zuhra benar-benar ingin marah rasanya.