3/29/2011
Nasyid :Hijrah by Bestari
Nasyid: Jalan Hidup Masih Panjang
cipt :Aden
Penyanyi: Edcoustic
3/27/2011
Mengenang Pergantian Tahun
Fireworks dari lantai tiga kos ungu
Haura…ingatlah janjimu di awal tahun ini
Jangan pernah terlena dusta pada janji yang kauucapkan
Oleh-oleh khas surabaya-sidoarjo
Musim pulang kampung tiba…!!!, akhirnya setelah perjuangan panjang di kota perantauan bisa liburan di kampung halaman
Huray…huray…huray…
Nah setelah pulkam nih biasanya ada tradisi bagi-bagi oleh-oleh di kosan maupun di kampus, berbagai makanan, aksesoris maupun hal-hal yang khas dari seluruh penjuru daerah di Indonesia bisa dinikmati secara cuma-cuma(tinggal request aja sama temen-temen…hehehe). Coba listing oleh-oleh apa saja yang pernah kamu dapatkan dari teman-temanmu…
-Jelly lidah buaya dari Pontianak (Cemilan sehat dan gak bikin gemuk )
-Kaos motif Sasirangan dari Banjarmasin (Think…bertambah wawasan nusantara saya, ternyata selain batik, songket..indonesia punya kain sasirangan…, baru tau)
-Keripik Buah asli malang (east java punya, oleh-oleh dari kota buah, dari mulai keripik nangka, semangka,melon, rambutan, de el el. de el el…uhh…I miss malang so much)
-Kerupuk tahu dan gethuk pisang Kediri ( hm…gurih, renyah, dan gak bisa berenti kalo udah makan plus gethuk pisangnya yang manis ala pisang raja)
-Wingko Babat Semarang( Lha ini yang bikin rada aneh, bukannya wingkonya dari Babat, Jawa Timur, kok jadi nyasar ke jawa tengah sih…bingung.com)
-Ganci a.k.a Gantungan kunci, banyak banget dah, dari mulai ganci kalimantan yang terbuat dari batu asli kalimantan, trus ada yang dari kayu ukir berbentuk senjata asal kalimantan,Next yang dari bengkulu ada hiasan bunga raflesianya…Awesome… .Hm…dari padang juga ada, yah sepertinya seiring berjalannya waktu koleksi ganci saya bertambah deh, bermacam-macam bahan dan bentuk dari bermacam-macam daerah
-Keripik Pisang Lampung, huhm keripik pisang dengan spicy powder yang berlimpah, dari rasa strawberry, coklat, susu, mocca, ,melon…banyak banget deh.
-Sirup Markisa dan Bikang Ambon medan( no comment kalo yang ini…itadakimasu….)
And soon…and soon…and soon (Banyak banget ternyata kalo di-list, jadi lama masuk ke content postingannya)
Nah kalo temen-temen nagih oleh-oleh dari Surabaya,,,apa dong yang mesti dipamerin???, Awalnya bener-bener gak tau mesti bawain buah tangan apa dari Surabaya, seinget saya Kuliner Surabaya yang terkenal hanya…hm…Lontong Balap, Rawon, Semanggi, rujak cingur dan semuanya makanan berat, bukan?, jadi gak mungkin lah kalo dibawa buat oleh-oleh.
Usut punya usut ter…nya…ta, banyak oleh-oleh yang bisa dipamerin ke temen-temen, check this one out..
1. Lapis Legit Surabaya atau Leyer Cake Surabaya
Setahu saya, cukup banyak sekali toko-toko kue di Surabaya yang menjual cake bolu yang satu ini dengan berbagai rasa. Kenapa disebut juga Layer Cake, tentu saja karena cakenya yang berlapis-lapis sehingga kadang ada yang membentuk pola unik tertentu. Kalo ditanya tentang rasanya,,,hm..emang legit-legit manisnya itu bikin kangen kota Surabaya.
2. Keripik Ceker
Makanan ringan yang satu ini konon digemari banyak orang karena rasa khas ceker atau kaki ayam yang gurih. Nah saya pernah bawain ini buat oleh-oleh. Respon temen-temen kosan sing bagus, mereka cukup menikmati rasa renyah dan gurihnya, tapi pas dibawa ke kampus, ternyata beberapa memberi respon positif, tapi ada juga yang agak enggan, yah…bisa dimaklumi lah, khan ada beberapa orang yang menganggap kaki ayam itu menjijikkan. Yah setiap orang punya selera yang berbeda-beda. Tapi beneran deh, (yang gak jijik) harus nyoba.Nah untuk bisa mencicipi kripik ceker tinggal beli aja di pasar genteng, gak cuman kripik ceker di Pasar Genteng juga dijual berbagai cemilan khas surabaya, mulai dari kripik-kripik hewan laut ala pantai kenjeran,olahan hasil laut seperti petis udang, terasi udang, ikan asin sampai krupuk-krupuk bergenre lainnya seperti rengginang, krupuk udang dll.
3. Kaos Cak-cuk dan aksesoris cak-cuk lainnya
Iklan Promosi himada jatim, bekisar: “Kalo Jogja punya Dagadu, Bali punya Joger, Surabaya punya Cak-Cuk”, yup..semua barang-barang yang ada di outlet cak-cuk menghadirkan souvenir yang surabaya banget, mulai dari T-shirt/Kaos, Polo shirt, kaos anak, sandal, tas, topi, gantungan kunci, pin, kartu pos, kartu remi, monopoli, mug, sticker, dll. Sebenernya yang bikin unik adalah permainan dan sindiran kata yang menggambarkan daerah surabaya. So, jangan heran kalo banyak kata-kata kreatifnya mengangkat figure kota Surabaya yang merupakan kota pahlawan, gudangnya wisata kuliner , tempat prostitusi dan identik dengan kultur lisan kata-kata kasar.
4. Sambal Bu Rudy
Nah, sebagai anak kosan pecinta sambal, saya sarankan juga untuk memborong sambal Bu Rudy yang nantinya akan mencukupi kebutuhan logistik di kosan. Soal Rasa tak perlu ditanya, sambal ini konon sudah terkenal sebagai alternatif oleh oleh khas surabaya yang super hot. As usual, sebagai oleh-oleh khas surabaya, di toko sambal Bu Rudy tak hanya menjual sambal aja, tapi juga udang kering yang bisa ditaburin di atas nasi untuk menambah nikmatnya saat makan.
5. All Souvenir item by Sawoong (Soerabaia Poenja Gaia)
Outlet yang satu ini punya brand yang khas karena menampilkan souvernir dengan tulisan kota surabayanya yang dibikin jadoel. jadi tulisan surabayanya diubah jadi ‘Soerabaia’ atau ‘Soerabaja'. Jadi kalo pingin punya kaos, pin, ganci atau kartu pos surabaya tempo dulu, jangan lupa mampir ke outlet Sawoong.
Wah banyak banget ya ternyata pilihan oleh-olehnya. Jadi mulai sekarang ga bingung lagi mau bawain oleh-oleh apa kalau habis balik ke kota kelahiran. Selain Contoh di atas masih banyak lagi lho buah tangan surabaya yang belum saya sebutkan. Lat’s have n enjoy travelling in Surabaya.
3/25/2011
Ya Habibullah…Ya Rasulullah
Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya. Kisah ini seharusnya dapat membukakan pintu hati kita tentang bagian cinta yang selama ini kita berikan kepada manusia paling agung di bumi ini, pribadi yang selama ini kita sepelekan. Padahal Rasulullah SAW tak pernah sedikitpun berpaling memikirkan umatnya di generasi selanjutnya.Tak Rindukah kau dengannya sedangkan ia menyanjungmu di depan sahabat-sahabatnya hingga membuat mereka iri?
Bacalah…renungilah bagaimana beliau memnaggil namamu di ujung nafasnya.
Bayangkan seolah-olah engkau melihat kematian beliau di hadapanmu.
* * *
Pagi itu, meski langit telah mulai menguning,burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap.
Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata-bata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku."
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba."Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu.Manusia tercinta itu hampir usai menunaikan tugasnya di dunia, Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa.
Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?"tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"
"Tak tahulah aku ayah,sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut.Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak di kenang.
"ketahuilah dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun meledakkan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai.Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?" tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata jibril. Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." lirih Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril membuang muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah dahsyat niat maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.
"Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu."
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, pupuslah kembang hidup manusia mulia itu.
* * *
Kini, mampukah kita mencinta sepertinya?
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi
3/23/2011
Mencari Kebahagiaan
Manusia bahagia bila ia bisa membuka mata untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang berarti.
Manusia bisa bahagia bila ia mau membuka mata hati. Untuk menyadari, betapa ia dicintai.
Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri. Agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus.
Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati, berusaha meraih yang tidak dapat diraih, memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau menerima dan mensyukuri yang ada.
Manusia buta karena egois dan hanya memikirkan diri, tidak sadar bahwa ia begitu dicintai, tidak sadar bahwa saat ini, apa yang ada adalah baik, selalu berusaha meraih lebih, dan tidak mau sadar karena serakah.
Ada teman yang begitu mencintai, namun tidak diindahkan, karena memilih, menilai dan menghakimi sendiri. Memilih teman dan mencari-cari, padahal di depan mata ada teman yang sejati. Telah memiliki segala yang terbaik, namun serakah, ingin dirinya yang paling diperhatikan, paling disayang, selalu menjadi pusat perhatian, selalu dinomorsatukan. Padahal, semua manusia memiliki peranan, hebat dan nomor satu dalam satu hal, belum tentu dalam hal lain, dicintai oleh satu orang belum tentu oleh orang lain.
Kebahagiaan bersumber dari dalam diri kita sendiri. Jika berharap dari orang lain, maka bersiaplah untuk ditinggalkan, bersiaplah untuk dikhianati. Kita akan bahagia bila kita bisa menerima diri apa adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri,mau mencintai orang lain, dan mau menerima orang lain.
Percayalah kepada Allah, dan bersyukurlah kepada-Nya, bahwa kita selalu diberikan yang terbaik sesuai usaha kita, tak perlu berkeras hati. Ia akan memberi kita di saat yang tepat apa yang kita butuhkan, meskipun bukan hari ini, masih ada esok hari. Berusaha dan bahagialah karena kita dicintai begitu banyak orang.
….
Satu luka yang tak mungkin hilang
Aku akan mengingat ini seumur hidupku
Bukan karena kehilangannya
Tapi karena memori itu masih terekam jelas
Dan tak dapat kuhapus dengan mudah
Aku belajar banyak
Aku tak ingin memberi cinta semudah aku berikan kemarin
Dan aku akan lebih hampa menerima cinta dari orang lain
Karena sebenarnya aku sendiri
Kebersamaan adalah gembira yang hampa
3/03/2011
I learned from friends
I learned that God sends friends when
we need them the most and every friend
has a special purpose in our lives.
I learned that we often find
new friends in unexpected places.
I learned that despite the distance
between us, a real friendship grows
across the miles.
I learned that though we sometimes
expect someone to kick us down,
a true friend helps us stand back up.
I learned that we should not wait to
express our appreciation for our friends--
if we do, it will be too late.
I learned that we should be open to a
friend's view as two people can look at the
same thing and see something different.
I learned that we should not judge
our friends but respect their
way of life even if we disagree with it.
I learned that we should not only
take the time to talk to our friends,
but we should also listen and try
to understand.
If we can't understand,
we should accept.
I learned that our friends should
always take something good away with
them each time they cross our path.
I learned that friends sometimes
hurt us unintentionally, but we
should forget and forgive.
I learned that friends change
over time and that such change should
be welcomed as it's necessary for growth.
I learned that friends sometimes need
time and space, and we should
be thoughtful and understanding
of their needs.
I learned that you should treat a friend
kindly today, for the people we love the most
are often taken away from us too soon.
I learned that friendship is a candle
that lights our way, and though
it flickers against the
winds of time, distance, and change,
its beauty endures
and shines forever in our hearts.