5/09/2011

Senja yang manis…

siluet-senjaKejutan-kejutan itu diciptakan untuk memotivasi hidup kita, tidak untuk menembah beban pikiran kita.

Jangan sampai persepsi bahwa hidup itu adalah perjuangan yang sangat sulit singgah berlama-lama di otak kita.

Enjoy and think Positive

Rainbowhasil muhasabah sehabis ngobrol dengan adek tingkat yang sepertinya sedikit tertekan karena aktivitas yang dijalaninya sekarang tidak sesuai dengan gambaran awal(Semangat Adek..i can do it, u should do better than me) . Senja kali ini memberikan banyak pelajaranWinking smile. Thanks Allah SWTRainbow

5/08/2011

Taylor Swift, novel klasik dan apel

apelWuthering Heightsm9b8e4e0240h

 

Gadis itu duduk  tenang di bawah pohon akasia di sebuah perkebunan kayu milik pemerintah yang terletak di dekat rumah neneknya, tempat ia  menghabiskan liburannya kali ini. Sebuah buku terbuka di pangkuannya. Sedari tadi gadis itu asik memainkan imajinasinya mengikuti alur cerita di buku itu. Wuthering Heights, judul buku itu. Sebuah novel klasik favoritnya semenjak ia pertama kali membacanya ketika SMA.novel itu berkisah tentang cinta segitiga dan pembalasan dendam pihak ketiga ketika akhirnya pemain utama dari cinta segitiga itu memilih teman hidupnya. Miris, sebenarnya novel fiksi yang dia baca sekarang hampir sama dengan apa yang dialaminya. Bedanya ia tidak sedang berada di posisi  Catherine Earnshaw yang dicintai dua pria hingga akhirnya Earnshaw memutuskan untuk menikah dengan Edgar Linton dan meninggalkan Heathcliff. Tidak…., ia sekarang sama seperti heathcliff yang dibuang, tapi tak sampai melakukan rencana balas dendam sekonyol yang Heathcliff lakukan.

Sudah semenjak dua minggu sebelum liburan semesternya dimulai Gadis itu patah hati, pacarnya baru saja memutuskannya dengan alasan ala pria yang naif dan omong kosong. Ia tahu saat pacarnya itu lebih banyak diam matanya1) tetap memancarkan cahaya kesejukan, sayang bukan untuknya2), tapi untuk perempuan lain. Sudahlah, muak rasanya jika memori itu terngiang dalam benaknya, ah bukan hanya dalam benaknya, seluruh tubuhnya merasakan sakit yang tak bisa dideskripsikan, kata orang seperti serangan jantung mendadak. Tapi sepertinya lebih sakit dari itu, sampai-sampai nafsu makannya menurun. Seorang teman, menyarankan untuk mengkonsumsi apel jika nafsu makannya tak membaik, memang sih, sebuah apel tak bisa menggantikan kebutuhan kalori per harinya, tetapi paling tidak buah ini dapat mengembalikan nafsu makan yang hilang secara bertahap. Saran yang baik dari seorang teman yang baik pula, bagaimanapun rasa sakitnya, tak ada niat untuk menambah beban tubuhnya, tak perlu lagi menambah sakit fisik disaat sakit emosinya sedang tinggi. Toh semua sakit itu jika terekspos hanya akan memperlihatkan sisi lemahnya sebagai seorang wanita. Maka dari itu, gadis itu selalu membawa satu atau dua buah apel kemana-mana untuk menemaninya pasca patah hati.

Sejenak, ia menutup novel yang ada di pangkuannya dan beralih mengambil sebuah apel yang sedari tadi berada di saku jaket sebelah kiri, dan dengan lahap menggigitnya. Di temani angin dan udara perkebunan, apel itu perlahan-lahan sirna dari genggamannya berpindah menjadi potongan-potongan kasar di dalam lambungnya. Kembali ia melirik novel klasik itu, rasanya sedikit bosan jika harus membacanya lagi, walaupun sebenarnya ia selalu merasa terkesima dengan segala hal yang ada di dalam ceritanya walaupun telah dibaca berkali-kali, ya semuanya. Bagaimana bisa  sebuah novel memiliki paket cerita yang menarik. Ia sebagai newbie sangat penasaran jika ada seorang penulis yang mampu melahirkan karya yang digemari banyak orang karena segi sastranya.

Kali ini ia ingin rehat sejenak, menikmati suasana perkebunan yang hening, damai, dan sendiri. Tak ada orang memang di perkebunan itu. Para pegawainya berkumpul hanya pada saat musim panen kayu saja. Sedangkan penduduk sekitar mungkin pada waktu ini lebih memilih di rumah, menghabiskan akhir pekan bersama keluarga. Sebuah mp3 player dikeluarkannya dari dalam tas, sedangkan novel Wuthering Heihgts dimasukkannya ke dalam tas.Earphone kini terpasang di kedua telinganya.Sayup-sayup mulai terdengar alunan lagu melankolis favoritnya.Gadis itu kini memejamkan matanya, berharap saat lagu itu selesai dan ia membuka matanya, dan semua sakit hati yang dirasa hanya mimpi atau paling tidak rasa sakit itu terlupakan.

NoteWell, maybe it's me and my blind optimism to blame
Or maybe it's you and your sick need to give love then take it away
And you'll add my name to your long list of traitors who don't understand
And I'll look back and regret how I ignored when they said run as fast as you can
Note-Taylor Swift.

=========================================================================

P.S. : sebuah tulisan yang terinspirasi malam yang hening, dingin, tetapi kesunyiannya memberikan waktu untuk menjadi diri sendiri. Broken heart never end. sebenernya lebih tepat kalo penyanyi yang jadi titlenya itu Lara Fabian dengan singlenya Broken Vow. Tapi karena over All lagu Taylor Swift lebih girly, ya udah pake Taylor Swift aja. Lagipula I Red heart Taylor Swift so much.

Footnote:

1)Bukan gadis itu tapi pacarnya

2)gadis itu

5/07/2011

“Menulis itu berjuang” by Putu Wijaya

Satu problem yang dari awal dirasain pas belajar nulis itu adalah ‘memelihara konsistensi’. Oke mungkin problem pendahulunya adalah brainstorming, tapi alhamdulillah buat masalah yang satu itu udah sedikit mendapat cahaya. Tapi kalo konsistensi???

Tiap kali dateng ke seminar penulisan, pertanyaan yang sama selalu ingin saya tanyakan ke narasumbernya, entah itu berkaitan dengan topik atau tidak, tetap saja nekat mengeluarkan si masalah yang di atas tadi, ‘gimana caranya memelihara kekonsistenan menulis?’. Dari hasil jawaban para ahli tersebut conclusion-nya adalah faktor dari dalam sendiri. Jadi kekonsistenan menulis itu adalah tindak lanjut dari si niat, atau bisa dibilang ujian. Sejauh mana niat kita untuk untuk menulis itu diuji dari kemauan kita untuk mengembangkan ide yang ada di otak.

Walaupun udah tau jawabannya, menurut saya untuk memunculkan hal itu sangat-sangat sulit. Sampai sekarangpun sepertinya belum ada satu cerpenpun yang rampung padahal ending ceritanya sudah tervisualisasikan jelas di otakAnnoyed, selalu berhenti di tengah-tengah. Hm..sepertinya belum menemukan stimulan yang pas untuk membangunkan si konsistensi ini. Somebody help me, please!!

Benarlah kutipan sastrawan Putu Wijaya, kalo ‘menulis itu berjuang’. Berjuang mengalahkan rasa malas untuk menyempurnakan ide-ide menjadi cerita yang utuh. Berjuang untuk memenuhi janji pada diri sendiri untuk menghasilkan suatu karya yang mungkin tak seberapa bagus tapi yang terpenting adalah tulisan itu akan menjadi gambaran diri kita (yang tak hanya dilihat diri sendiri, mungkin suatu saat  dunia akan memperhatikannya)

-keep writing_SMANGATSend a kiss

5/04/2011

in passion…(rehat posting sejenak, doakan ya untuk mid examku)

welcome..

UTS

I’’promise for doing my best…

cheer Up and study everytime

 

5/02/2011

BROKEN HEART PARTITUR ( encourage myself ^^)

tears-wallpaper

Don't cry when the sun is gone, because the tears won't let you see the stars-Violeta Parra

Relationships are like glass.  Sometimes it's better to leave them broken than try to hurt yourself putting it back together

Mind racing, heart acing

Fact is that most people not only get over heartbreak, but they go on to love again

Sometimes it means that you are strong enough to let go,Giving up doesn't always mean you are weak

Laugh because one day if you remember the moment when you were broken hearted you will feel more hurt or maybe embarrassed and sorry for useless things because grieve for something that is futile

Silent, give yourself time to think inside you and start a new thing

Don't worry about losing.  If it is right, it happens - The Main thing is not to hurry.  Nothing good gets away.  ~John Steinbeck, 10 November 1958